Stunting pada anak bukan hanya persoalan tinggi badan yang tidak sesuai usia. Lebih dari itu, stunting berhubungan langsung dengan perkembangan otak dan fungsi tubuh anak secara menyeluruh.
Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan belajar lebih rendah, daya tahan tubuh lemah, serta pertumbuhan fisik yang tertinggal.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda stunting sedini mungkin agar dapat melakukan pencegahan secara tepat. Yuk simak artikel ini lebih jauh untuk tahu apa saja ciri-ciri anak stunting!
Ciri-Ciri Anak Stunting
Ciri stunting pada anak sering kali tampak seiring bertambahnya usia. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadarinya sejak awal karena menganggap perbedaan tinggi badan adalah hal wajar.
Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Tinggi Badan Lebih Rendah dari Teman Seusia. Salah satu tanda paling jelas adalah postur tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan standar pertumbuhan anak seusianya.
- Berat Badan Sulit Naik. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki berat badan stagnan meskipun sudah diberikan makanan bergizi.
- Anak Tampak Lemas atau Kurang Aktif. Kekurangan gizi juga berdampak pada energi anak. Ia tampak tidak bersemangat, cepat lelah, dan kurang antusias dalam beraktivitas.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi pertumbuhan anak dan mendapatkan arahan penanganan yang tepat.
Baca: 3 Ciri Gangguan Kognitif pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penyebab Anak Stunting
Penyebab stunting pada anak tidak hanya berasal dari kekurangan makanan, tetapi juga faktor gaya hidup dan lingkungan. Beberapa penyebab umumnya antara lain:
- Kekurangan Gizi dan Protein. Gizi yang tidak seimbang, terutama kekurangan protein hewani seperti telur, ikan, dan daging, dapat menghambat pertumbuhan sel tubuh dan otak anak.
- Pola Makan Tidak Teratur. Anak yang sering melewatkan waktu makan atau hanya mengonsumsi makanan instan berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting.
- Kurang Aktivitas Fisik yang Menstimulasi Tumbuh Kembang. Aktivitas fisik membantu memperlancar sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Anak yang jarang bergerak cenderung mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.
Dengan memahami penyebabnya, orang tua dapat mengambil langkah pencegahan yang lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.
Baca: Anak Sering Tetiba Rewel dan Lapar Terus, Waspadai Fase Growth Spurt
Pencegahan Stunting di Masa Golden Age
Masa golden age (0–5 tahun) adalah periode penting untuk memastikan anak tumbuh sehat dan cerdas. Berikut cara sederhana untuk mencegah stunting pada anak sejak dini:
- Berikan Asupan Bergizi Seimbang. Pastikan anak mengonsumsi makanan kaya protein, vitamin, dan mineral setiap hari, termasuk sayur, buah, dan sumber protein hewani.
- Ajak Anak Bermain dan Bergerak Aktif. Aktivitas fisik tidak hanya memperkuat otot dan tulang, tetapi juga menstimulasi perkembangan otak dan koordinasi tubuh.
- Cukupkan Tidur dan Stimulasi Harian. Tidur berkualitas membantu pertumbuhan hormon secara optimal. Sementara stimulasi sederhana seperti berbicara, membaca, dan bermain bersama dapat mendukung perkembangan kognitif anak.
Baca: 5 Cara Mengajari Anak Berbicara Umur 2 Tahun agar Cepat Lancar
Dukung Pertumbuhan Anak Bersama Sparks Sports Academy

Selain nutrisi yang cukup, gerak aktif juga berperan penting dalam mencegah stunting pada anak. Di Sparks Sports Academy, tersedia kelas Multi Sport yang dirancang khusus untuk melatih kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi tubuh anak melalui aktivitas bermain yang menyenangkan.
Dengan bimbingan profesional, anak dapat tumbuh lebih aktif, percaya diri, dan sehat secara menyeluruh. Yuk dukung pertumbuhan anak sejak dini dengan memberikan pengalaman bermain yang bermanfaat di Sparks Sports Academy!



