Pernah mengajak anak bermain atau belajar tapi anak tidak bisa fokus, gampang bosan, atau sulit mendengarkan?
Jangan khawatir menurut salah satu psikolog, Anastasia Satriyo, M.Psi., anak memang mudah bosan. Apalagi jika ia memiliki potensi intelektual yang bagus.
Namun sebagai orang tua kita juga perlu mengetahui apa yang menyebabkan anak tidak bisa fokus dan bosan? Apakah ia sudah eksplor banyak permainan atau ada hal lain? Mari kita pelajari bersama dalam artikel berikut.
Penyebab Anak Sulit Fokus
Walaupun dikatakan bahwa semua anak tidak bisa fokus dan mudah bosan, tetapi ada faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi, seperti:
1. Lingkungan Terlalu Ramai atau Banyak Distraksi
Kondisi lingkungan yang ramai bisa menjadi penyebab anak tidak bisa fokus. Misalnya, suara kendaraan, banyak orang yang bicara, musik dengan volume keras, atau suara dari televisi.
Suara-suara tersebut membuat anak tidak bisa fokus karena mereka akan kesulitan untuk mengolah materi yang dia dapatkan.
Anak juga cenderung punya rasa penasaran yang tinggi, maka dari itu anak jadi mudah terdistraksi. Sebaliknya, lingkungan yang tenang bisa meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar.
2. Kurang Tidur dan Nutrisi
Apakah anak sudah tidur cukup? Karena kurang tidur juga menyebabkan anak tidak bisa fokus dan kelelahan ketika belajar. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan anak dalam tidur. Berikut saran durasi tidur anak:
- Anak usia 1-2 tahun: 11-14 jam sehari
 - Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam sehari
 - Anak usia 6-12 tahun: 9-12 jam sehari
 
Selain tidur yang cukup, anak yang kurang nutrisi juga bisa sulit fokus. Anak butuh nutrisi berupa lemak, antioksidan, magnesium, besi, dan vitamin B untuk menajamkan fokus dan konsentrasi.
Baca: 5 Manfaat Tidur Siang untuk Anak dan Cara Membiasakannya
3. Tidak Terbiasa Mengikuti Rutinitas
Anak suka dengan rutinitas. Dengan adanya rutinitas anak lebih mudah fokus karena otak anak telah terbiasa untuk mempersiapkan dirinya melakukan suatu aktivitas.
Rutinitas juga mampu membuat anak menjadi stabil dan aman. Maka dari itu ketika anak tidak terbiasa dengan rutinitas, anak tidak bisa fokus karena adanya perubahan aktivitas yang terlalu mendadak.
Cara Melatih Konsentrasi Anak
Tidak perlu khawatir apabila anak tidak bisa fokus, sebagai orang tua Anda bisa melatih anak agar bisa lebih konsentrasi. Berikut beberapa caranya:
1. Ajak Bermain Permainan yang Butuh Strategi
Permainan puzzle, penyusunan blok seperti bangunan akan membuat anak memahami konsep bentuk, ruang, dan ukuran.
Sebuah studi menyebutkan bahwa anak yang menyukai permainan catur, dalam hal ini adalah permainan strategi, mempunyai kemampuan kognitif lebih baik. Kemampuan kognitif di sini, termasuk di dalamnya adalah perhatian dan fokus anak.
2. Latih Fokus dengan Olahraga Ringan
Dengan mengajak anak melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan, anak dapat lebih berkonsentrasi. Selain itu mood anak, kesehatan otak, kebugaran, dan pengelolaan stres menjadi lebih baik.
Ajak anak untuk berolahraga seperti berjalan-jalan pagi, main bola di halaman rumah, atau bersepeda mengelilingi komplek rumah maupun lapangan bermain.
Selain itu, olahraga seperti petak umpet dan lompat tali juga dapat orang tua coba karena keduanya dapat melatih fokus anak.
3. Gunakan Waktu Bermain Tanpa Layar
Terlalu banyak menggunakan gadget bisa menyebabkan lambatnya perkembangan kognitif anak sehingga anak tidak bisa fokus.
Maka dari itu, untuk meningkatkan konsentrasi anak, sebaiknya permainan dilakukan tanpa melibatkan gadget. Bukan berarti anak tidak boleh memakai gadget, boleh asalkan ada screen time yang jelas dan disepakati.
Selebihnya ajak anak bermain dengan aktif, misalnya melakukan permainan peran, membacakan cerita, mencocokkan kartu. Sehingga daya ingat dan konsentrasi anak dapat terlatih.
Baca: Inilah Fakta di Balik Tiger Parenting, Efektif atau Berisiko?
Belajar Atur Perhatian Anak Sambil Aktif Bergerak

Setelah menerapkan semua itu, anak bisa dilatih fokus dan konsentrasinya dengan mengikuti kelas Multi Sport di Sparks Sports Academy. Program ini akan membantu anak belajar mengatur perhatian sambil menikmati berbagai permainan aktif.
Selain itu, anak juga dapat membangun kepercayaan diri, minat, mengembangkan kemampuan motorik mereka sejak dini.
				


