4 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut, Jangan Dibentak

4 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut, Jangan Dibentak!

Table of Contents

Sangat wajar bila anak menjadi rewel saat berbaur dengan lingkungan baru yang asing. Namun, jika kerewelan ini terjadi terus-menerus, anak bisa dicap sebagai ‘cengeng’ dan ‘penakut’ oleh teman, keluarga, atau bahkan orang asing. Karenanya, orang tua perlu mengetahui cara mengatasi anak cengeng dan penakut untuk mencegahnya.

Namun, jika Anda berpikir dapat mengatasinya adalah dengan bentakan dan amarah, maka itu salah besar. Sebab, hal itu justru berpotensi menghilangkan kepercayaan diri anak dan rasa nyaman saat bersama orang tua. Ingin tahu cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng yang benar? Simak selengkapnya di sini!

Key Takeaways:

  • Anak cengeng atau penakut sangat membutuhkan dukungan, bukan bentakan atau kata-kata kasar.
  • Tangisan anak adalah tanda bahwa mereka memiliki perasaan yang ingin disampaikan, namun sulit melakukannya.
  • Tidak hanya dukungan orang tua, lingkungan belajar yang positif juga bisa membantu anak tumbuh lebih percaya diri.
CTA Banner Sparks Sports Academy - Kelas Olahraga

4 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut

Pada dasarnya, tangisan dan rasa takut dalam diri anak bisa jadi pertanda bahwa mereka memiliki kebutuhan emosional yang ingin disampaikan. Namun, keterbatasan pemahaman dan kosakata menjadikan mereka hanya bisa menangis. Nah, untuk memahaminya, Anda bisa coba cara berikut ini.

1. Hindari Memberikan Reaksi Berlebihan

Ketika anak menangis dengan kencang dan tanpa henti, pasti orang tua akan panik, apalagi jika terjadi di tempat umum. Tanpa sadar, orang tua pun kerap memberi reaksi yang berlebihan, seperti marah, membentak, atau bahkan memukul agar anak diam. 

Namun, tindakan tersebut sangat salah dan justru akan memperparah keadaan. Sebaliknya, Anda dapat membawa anak ke tempat yang lebih sepi dan temani anak menenangkan diri sambil memberikan pengertian yang tegas.

2. Dengarkan Perasaan Anak

Salah satu penyebab anak cengeng adalah karena perasaan yang tidak tersampaikan atau sulit diungkapkan. Menilik dari Jurnal Humaniora, mendengarkan dengan penuh perhatian akan membangun koneksi dan menciptakan empati antar kedua komunikan. 

Tentu saja, sikap tersebut juga berlaku saat Anda menghadapi anak, agar si kecil bisa merasa aman dan dipahami. Anda bisa tunjukkan empati dan bantu validasi perasaannya dengan mengatakan, Ayah/Ibu tahu kamu sedih, tidak apa-apa kok, kamu bisa cerita biar Ayah/Ibu ngerti. Kamu kenapa?”

3. Berikan Dukungan Alih-Alih Memaksa

Anak yang penakut cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan keberanian dalam mencoba hal baru. Jadi, daripada membuatnya ciut dengan bentakan dan paksaan, Anda bisa memberikan dorongan yang lebih positif agar mereka percaya diri.

Jangan langsung bilang “Ah, masa gitu aja takut!”. Sebaliknya, Anda bisa mengajak dengan lembut, “Ayo, coba kita sapa mereka bareng-bareng. Kalau kamu nggak mau bicara dulu, nggak apa-apa, yang penting coba berjabat tangan.”

4. Berikan Contoh

Sebagai orang tua, Anda harus menjadi contoh bagi anak-anak Anda. Hal tersebut juga dikemukakan dalam artikel HelloSehat, bahwa anak-anak meniru atau belajar dari apa yang mereka lihat. Jadi, jika Anda ingin anak lebih berani, maka tunjukkan sikap berani dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, tidak panik saat menghadapi serangga, berani menyapa tetangga baru, aktif dalam berbagai kegiatan sosial di sekitar rumah, atau mencoba makanan asing dengan ekspresi semangat.

CTA Banner Sparks Sports Academy - Kelas Olahraga

Sudah Tahu Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut?

Menghadapi anak cengeng dan penakut memang butuh kesabaran ekstra. Namun, dengan empati, dukungan, dan contoh yang baik, anak bisa tumbuh lebih berani dan percaya diri. Ingat, setiap anak punya prosesnya sendiri, jadi jangan terburu-buru dan terus dampingi anak Anda.

Selain peran orang tua, lingkungan belajar yang tepat juga bisa membantu anak tumbuh lebih berani dan mandiri. Salah satu pilihan yang bisa Anda pertimbangkan adalah Sparks Sports Academy. Di akademi ini, olahraga bukan sekadar gerak fisik, tetapi juga sarana untuk melatih mental anak.

Lewat arahan instruktur berpengalaman, setiap aktivitas dirancang agar anak lebih percaya diri, terbiasa bekerja sama, dan tidak mudah takut saat menghadapi situasi baru. Bagaimana, tertarik ingin anak mengikuti kegiatannya?

Popular Posts

Popular Post/Promo/Event 1

Kids Website Blog Post - Placeholder

Popular Post/Promo/Event 2

Kids Website Blog Post

Popular Post/Promo/Event 3

Kids Website Blog Post - Blue

Berikan Perhatian Pada Buah Hati Bersama Sparks

Bantu anak tumbuh aktif, percaya diri, dan berkembang optimal lewat berbagai kelas olahraga dan aktivitas menyenangkan di Sparks Sports Academy. Setiap program kami dirancang sesuai usia dan kebutuhan anak mulai usia 1-7 tahun.

© 2024 | Sparks Sports Academy - PT Pendidikan Anak Bangsa