Anak tiba-tiba suka berkata “tidak” untuk semua hal? Mungkin Anda sedang menghadapi terrible twos! Memahami fase terrible twos membantu orang tua menavigasi masa penuh emosi ini dengan lebih bijak.
Pada periode ini, anak mulai menunjukkan keinginan kuat untuk mandiri dan menguji batasan sekitarnya. Dengan kesabaran dan strategi yang tepat, fase ini bisa menjadi momen penting untuk tumbuh bersama anak.
Apa Itu Fase Terrible Twos?
Fase terrible twos adalah masa ketika anak berusia sekitar dua tahun mulai menunjukkan perubahan besar dalam perilaku dan emosi. Pada tahap ini, anak sedang belajar mengenali keinginannya sendiri, namun belum mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.
Akibatnya, muncul tantrum, penolakan, atau suasana hati yang mudah berubah. Meski sering membuat orang tua kewalahan, fase ini sebenarnya adalah bagian alami dari proses anak belajar mandiri dan memahami dunianya.

Ciri-Ciri Fase Ini yang Perlu Anda Ketahui
Setiap anak yang memasuki fase terrible twos biasanya mulai menunjukkan perubahan perilaku yang cukup mencolok. Ini adalah masa penuh tantangan, di mana emosi mereka berkembang pesat namun belum mampu dikendalikan sepenuhnya.
1. Anak Sering Tantrum dan Sulit Diarahkan
Pada tahap ini, anak mudah meluapkan emosi melalui tangisan, teriakan, atau bahkan tindakan fisik saat merasa frustasi. Mereka juga sering menolak arahan orang tua karena ingin menunjukkan kendali atas diri sendiri.
2. Ingin Melakukan Segalanya Sendiri
Rasa ingin mandiri mulai tumbuh kuat, membuat anak ingin mencoba berbagai hal tanpa bantuan. Meski terkadang belum mampu, keinginan ini adalah bagian penting dari proses belajar dan pembentukan kepercayaan diri.
3. Emosi Mudah Berubah dan Sulit Diprediksi
Anak bisa tertawa bahagia, lalu beberapa detik kemudian marah atau menangis tanpa alasan jelas. Perubahan emosi yang cepat ini adalah tanda bahwa anak sedang belajar mengenali dan mengekspresikan perasaannya dengan cara baru.
Cara Menghadapi Terrible Twos Tanpa Stres
Fase terrible twos memang bisa menguji kesabaran setiap orang tua, terutama saat anak mudah marah dan menolak diatur. Namun, dengan pendekatan yang tepat, masa ini bisa menjadi kesempatan belajar yang berharga bagi keduanya.
1. Tetap Sabar dan Beri Ruang Bereksplorasi
Saat anak tantrum, usahakan tetap tenang dan jangan terbawa emosi agar situasi tidak memburuk. Beri ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya sambil tetap mengawasi dengan lembut.
2. Gunakan Komunikasi Sederhana dan Lembut
Alih-alih memerintah, berikan pilihan agar anak merasa punya kendali atas dirinya. Jangan lupa validasi emosinya dengan ucapan yang menenangkan agar anak merasa dipahami.
3. Ajak Anak Bermain Aktivitas Sensori untuk Menyalurkan Energinya
Pastikan anak cukup makan dan tidur karena kelelahan bisa memicu tantrum. Jika mulai rewel, alihkan perhatiannya lewat permainan atau hal menarik yang membuatnya kembali ceria.
Bantu Anak Belajar Mengelola Emosi di Usia Dini

Menghadapi fase terrible twos memang membutuhkan kesabaran dan pemahaman ekstra dari orang tua. Masa ini bukan sekadar ujian, tapi juga momen penting bagi anak untuk belajar mengelola emosi dan memahami batasan.
Bantu anak menyalurkan emosi dan rasa ingin tahunya lewat kelas Sensori di Sparks Sports Academy! Kelas ini dirancang khusus untuk menstimulasi kemampuan motorik, emosi, dan sosial anak dengan cara yang seru dan aman.
Dengan pendekatan yang lembut dan interaktif, anak bisa bereksplorasi sekaligus belajar mengendalikan dirinya tanpa tekanan. Kunjungi situs Sparks Sports Academy dan temukan cara terbaik mendampingi tumbuh kembang si kecil dengan penuh kesenangan!



