Saat anak menggigit, memukul, atau membenturkan kepala, itu bisa jadi tanda anak sedang kewalahan secara sensori. Mari pahami penyebab dan solusinya.
Pasalnya, tindakan anak suka menyakiti diri sendiri atau self harm merupakan cara negatif dalam menyalurkan emosinya. Meskipun kebiasaan ini umumnya akan berhenti setelah anak tumbuh dewasa, namun ada kalanya tindakan self harm ini akan terus berlanjut.
Untuk itu, Anda harus waspada dan terus mengawasi sambil mencari solusi. Sebenarnya, apa yang bisa membuat anak melakukan self harm dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.
Mengapa Anak Bisa Menyakiti Diri Sendiri?
Ada beberapa kondisi yang membuat anak memiliki kebiasaan suka menyakiti diri sendiri, diantaranya:
1. Respons dari Stres atau Frustasi yang Tidak Bisa Diungkapkan
Seiring tumbuh kembangnya, ada sebagian anak yang merasa kesulitan untuk mengungkapkan keinginan atau apa yang tengah dialaminya hingga merasa frustasi atau stres. Misalnya, saat merasa lelah, lapar, sakit di bagian tubuh tertentu, atau speech delay.
Keterbatasan anak dalam mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya inilah yang akhirnya diwujudkan dalam bentuk self harm.
2. Overstimulasi dari Suara, Cahaya, atau Lingkungan Sekitar
Stimulasi yang berlebihan di lingkungan sekitar seperti terlalu terang atau gelap atau terlalu bising juga bisa membuat anak merasa stres hingga akhirnya melakukan self harm untuk meredakan stresnya.
3. Kurangnya Kemampuan Komunikasi Emosional
Penyebab berikutnya yang membuat anak suka menyakiti diri sendiri adalah kurangnya kemampuan dalam menyampaikan apa yang tengah dirasakannya.
Ini dikarenakan anak merasa hal tersebut merupakan satu-satunya cara untuk menyampaikan ke orang tua apa yang sedang terjadi.

Cara Mengatasi Anak yang Suka Menyakiti Diri Sendiri
Anda bisa menerapkan beberapa cara yang efektif untuk mengatasi kondisi anak yang memiliki kebiasaan self harm , antara lain:
1. Tetap Tenang dan Tidak Langsung Menegur
Hal pertama ketika melihat anak menyakiti diri sendiri adalah tetap bersikap tenang, tidak emosi atau langsung menegur. Sebaliknya, peluk dan ucapkan kalimat yang lembut agar anak menjadi lebih tenang dan tidak terus menyakiti diri sendiri.
2. Amankan Lingkungan Sekitar Anak
Jika Anda mendapati anak suka menyakiti diri sendiri, sebisa mungkin amankan lingkungan rumah dan sekitar dari hal-hal yang berpotensi membuatnya terluka. Misalnya, menjauhkan barang-barang tajam yang berpotensi dipakai anak untuk melukai diri sendiri. Bisa juga dengan menggunakan wallpaper tebal untuk meminimalisir risiko cedera anak ketika membenturkan kepala pada dinding.
3. Validasi Perasaan Anak
Anda bisa memvalidasi perasaan anak yang sedang emosi dengan cara mendengarkan ceritanya tanpa menyela, menyalahkan, atau menghakimi. Dengan cara ini anak akan merasa nyaman dengan keberadaan Anda.
4. Bantu Anak Menemukan Cara Ekspresi yang Aman
Tindakan anak suka menyakiti diri sendiri memang baik, namun jangan serta merta menyalahkannya.
Sebaliknya, Anda bisa memberikan edukasi cara mengelola dan menyalurkan emosi yang dirasakannya dengan berbagai hal positif seperti berenang, mewarnai, menggambar, membaca, dan lain-lain.
5. Latih Kemampuan Komunikasi Emosional
Cara berikutnya dengan melatih kemampuan anak untuk lebih memahami dan mengekspresikan emosi diri sendiri. Misalnya, meningkatkan pengendalian diri terhadap hal-hal yang bisa memicu emosi dan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
6. Terapkan Rutinitas yang Konsisten
Buatlah jadwal kegiatan positif yang harus dipatuhi dan dijalankan secara konsisten oleh anak. Cara ini mampu meminimalisir keinginan anak untuk menyakiti diri sendiri ketika merasa stres atau ada hal-hal yang tidak disukainya.
7. Konsultasikan dengan Profesional
Terakhir, konsultasikan dengan ahli profesional seputar keadaan anak agar keluar dari kebiasaan self harm sekaligus memperoleh cara pengelolaan stres yang tepat sesuai kondisi anak.
Baca: 5 Bahaya Duduk W pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
Tenangkan Emosi Anak Tanpa Tekanan

Itulah informasi seputar alasan dan cara mengatasi kondisi anak suka menyakiti diri sendiri. Masih kesulitan menghadapi sikap anak yang demikian?
Redakan stres anak dengan stimulasi lembut lewat kelas Sensori di Sparks Sports Academy. Kelas ini membantu anak mengenal tubuh dan emosinya melalui kegiatan aman dan menyenangkan.



