Setelah fase terrible twos, muncul tantangan baru bernama fournado. Fournado adalah gambaran tentang tingkah laku anak saat usia 4 tahun yang mulai belajar mandiri namun dengan kadar emosi yang belum stabil. Mereka bisa bertindak lucu, bersemangat, dan penuh energi, namun dalam satu waktu bisa meledak-ledak emosinya.
Itu sebabnya pada tahap ini kesabaran orang tua sangat diuji karena tingkah buah hati yang bisa menjungkirbalikkan kesabaran. Lantas, bagaimana cara mengetahui anak berada di fase fournado dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasinya.
Apa Itu Fournado?
Saat anak Anda telah berusia 4 tahun, bersiaplah menghadapi fase baru setelah melewati fase terrible two dan threenager, yaitu fase fournado. Ini merupakan sebuah tahap perkembangan anak usia 4 tahun yang perilaku dan emosinya bisa berubah-ubah layaknya tornado.
Pada fase ini, kesabaran orang tua akan diuji karena harus berbagai kondisi yang cukup menantang dan menguras tenaga.

Tanda-Tanda Anak Mengalami Fase Fournado
Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya ada tiga tanda atau ciri anak yang berada pada fase fournado, diantaranya adalah:
1. Mudah Marah atau Menangis tanpa Alasan Jelas
Tantrum juga terjadi pada anak yang berusia 4 tahun, namun dalam versi yang lebih dewasa. Jadi, tantrum pada fase fournado adalah kondisi anak yang meluapkan emosi tidak sekadar dengan cara marah, menangis keras, atau berguling-guling di lantai saja.
Pada fase ini anak bisa mengungkapkan semua rasa kecewa dan marah melalui kata-kata kasar yang kerap didengar dari lingkungan sekitarnya.
2. Sering Berkata “Aku Bisa Sendiri”
Ada kalanya saat mencapai usia 4 tahun sudah dianggap sebagai anak yang sudah besar, apalagi jika statusnya berubah menjadi seorang kakak. Pada fase ini, anak akan memiliki keinginan melakukan banyak hal tanpa bantuan orang tua.
Misalnya mengoleskan selai pada roti, makan, menuang minuman, bahkan berpakaian, dan mengenakan sepatu bertali, meskipun masih berantakan atau belum rapi.
3. Mulai Meniru Perilaku Orang Dewasa
Hal berikutnya yang menandakan anak mengalami fase fournado adalah perilaku mereka yang meniru seperti orang dewasa. Mulai dari ekspresi wajah, gaya bicara, hingga gestur tubuh tertentu, semua bisa dilakukan dalam kondisi yang tidak tepat.
Jika tidak hati-hati dalam bersikap dan bertutur kata, bisa jadi anak Anda akan meniru perilaku negatif dan menerapkannya di depan orang lain.
Baca: 3 Ciri dan Cara Menghadapi Anak Sedang Fase Terrible Twos
Tips Menghadapi Anak di Fase Fournado
Menghadapi anak yang tengah berada di fase fournado memang cukup menguras kesabaran, namun bukan berarti Anda tidak bisa mengatasinya dengan baik. Ada beberapa cara efektif dalam menghadapi emosi anak berusia 4 tahun, diantaranya adalah:
1. Tetapkan Rutinitas dan Batasan yang Jelas
Anda bisa menetapkan aturan atau batasan yang jelas kepada anak dan lakukan secara konsisten. Misalnya, menyimpan kembali mainannya apabila telah selesai bermain, menetapkan jam tidur, gosok gigi sebelum tidur, dan lain sebagainya.
Jangan lupa berikan konsekuensi yang sewajarnya apabila melanggar aturan, seperti mengurangi jam bermain, tidak boleh menonton TV, dan lain-lain.
2. Beri Pujian untuk Perilaku Positif
Memeluk dan memberikan pujian ketika anak berhasil mengatasi emosi dan melakukan hal-hal positif saat fournado adalah cara efektif yang bisa Anda terapkan di fase ini, misalnya memuji anak karena mau berbagi mainan dengan teman.
3. Ajak Anak Bermain Aktivitas Sensori untuk Menyalurkan Energinya
Anda bisa mengajak anak melakukan permainan sensori untuk meredam emosi anak yang meledak-ledak. Misalnya, melukis menggunakan jari, bermain air, menginjak atau melompat diatas bubble wrap, bermain plastisin, dan lain sebagainya.
Baca: 8 Rekomendasi Olahraga untuk Anak Usia 3-4 Tahun
Memahami Fase Fournado pada Anak

Fournado adalah sebuah periode pada anak usia 4 tahun yang penuh tantangan dan bisa menjungkir balikkan emosi orang tua. Namun dengan mengenali tanda fase ini dan menerapkan tipsnya, Anda bisa lebih siap menghadapi emosi anak yang seperti tornado.
Tenangkan fase emosi anak dengan kegiatan positif di kelas Sensori di Sparks Sports Academy. Kelas ini mendukung eksplorasi emosi dan motorik anak melalui permainan sensori yang seru.



